Thursday 22 September 2016

Ulul Albab: Bercinta Sampai ke Syurga

"CINTA"

Ahhh.... Perkataan yang biarlah disebut dalam bahasa apa pun, tetap membawa maksud yang indah. Perhatikan sajalah sesiapapun yang sedang dilamun cinta, dia seolah-olah dilanda satu daya yang luar biasa. Bahkan tidak melampau jika dikatakan cinta itu seperti daya graviti, ia mampu mengolah fabrik ruang-masa. Buktinya, dari cinta lahirlah rindu, dan seperti puisi Abesa:

Rindu adalah waktu
Yang berjalan perlahan
Antara dua hati

Gittuh. Dah pasaipa tetiba jiwang semacam eh? Amacam, ada gaya macam boleh tulis novel/screenplay untuk drama jiwang melayu terkini tak? ;)

Pilih tajuk anda.

Sahabat-sahibah sekalian,

Apabila berbicara tentang kisah drama & cinta, hakikatnya ada satu kisah drama & cinta yang terbaik, bahkan jauuuuhhhhhh mengalahkan segala kisah karangan hollywood, k-drama, j-drama, sinetron, apatah lagi drama melayu yang kini rata-rata tajuknya bau-bau bacang dengan gambar di atas.

Ya, ada kisah yang terbaik. Itulah kisah Nabi Yusuf.

* * * * *

Dear brothers & sisters,
There are very good reasons as to why the story of Prophet Yusuf is -as how God Himself calls it- the "ahsanul qasas" (kisah terbaik) [12: 3]. The Quran narrates the story in a very detailed narrative that you could really feel the drama, the emotions, and the wisdom. Namun kalau nak diterangkan satu per satu, maka jadilah entry kali ini berjela-jela seperti CPG yang kononnya abam2 seniors yang menunggu posting di rumah tu nak baca one per day.

But on a serious note, apart form being a revelation from God, what especially differs this ahsanul qasas from drama-drama TV melayu tipikal yang sering ditayangkan waktu maghrib?

This. Ayat 111.

"Ibrah li ulil albab". Pengajaran penting untuk ulul albab.
The story of Yusuf is not merely the best story. But one that we should study & take the lessons by heart, insya-Allah.

* * * * *

Now, brothers & sisters, who are the ulul albab?

As for the literal translation, "ulu" is the plural of "dzu" meaning "the possessor of". Manakala "albab" pula adalah plural untuk "lubb" yang bermaksud "inti". Maka "ulul albab" itu boleh diterjemahkan secara literal sebagai "orang-orang yang memiliki inti-inti". Itu terjemahan literal.

Whereas the characteristics of ulul albab -apart from observing & taking lessons from the Quran & the universe- are further explained in the surah after surah Yusuf ie. surah Ar-Ra'd (no. 13).

Menurut surah Ar-Ra'd ayat 19-22, ulul albab ialah orang-orang yang:
• memenuhi janji Allah & tak melanggar perjanjian [13:20]
(ada beberapa tafsiran tentang "janji" dalam ayat ini eg. Sya'rawi tafsirkan sebagai "beriman kepada Allah & manhaj Rasulullah", Ibn Kathir tafsirkan sebagai "tidak memiliki sifat-sifat munafiq seperti dalam hadith tentang ciri-ciri orang munafiq")
• menghubungkan silaturrahim [13:21]
• takut kepada Tuhan [13:21]
• takut kepada Hari Perhitungan [13:21]
• bersabar (dalam menjauhi dosa, dalam mengharungi ujian dari Allah, dan dalam menahan amarah terhadap manusia) [13:22]
• menunaikan solat [13:22]
• berinfaq [13:22]
• menolak kejahatan dengan kebaikan [13:22]
In fact, these characteristics were also mentioned in the perhaps more famous verses 190-194 of surah Ali Imran.

Now, why is it important for us to become ulul albab? And why even the love stories among ulul albab are better than the typical love stories that are currently typically shown in the TV/movies?

Well, because ulul albab have waaay better endings to their love stories. Theirs are in fact, the best.

Ulul albab benar-benar bercinta, bahkan sampai ke syurga. [13:23]
And indeed that is the best & truest "happily ever after". [13:24]

#relationshipgoals

Jom kita jadi ulul albab insya-Allah. Berjaya di dunia, sampai ke syurga!


*nombor-nombor dalam kurungan merujuk kepada no. surah & ayat dalam Al-Quran